Cara Kerja Credit Analyst di Bank untuk Menilai Permohonan Pinjaman Nasabah Secara Umum
Mengajukan produk pinjaman uang seperti KTA memang adalah hal yang wajar di zaman sekarang. Namun, tidak semua aplikasi pengajuan permohonan pinjaman nasabah dapat dikabulkan oleh bank. Beberapa ada yang mengalami penolakan. Padahal menurut mereka, permohonan kredit tersebut sudah dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku, dengan melengkapi dan memenuhi seluruh persyaratan yang ada. Namun tentu sesungguhnya tak hanya itu saja yang diperlukan agar aplikasi pengajuan pinjaman Anda lolos dan dikabulkan.
Tahukah Anda? Analis kredit (credit analysis) punya cara kerja dan metode tersendiri yang digunakan untuk menilai permohonan pinjaman nasabah secara umum. Ada penilaian khusus yang digunakan sebagai tolok ukur untuk memeriksa permohonan kredit Anda.
Dalam buku yang berjudul Usaha Perbankan dalam Perspektif Hukum yang ditulis oleh Profesor Gunarto Suhardi, analisis permohonan kredit harus dibuat secara tertulis dengan bentuk, format, dan kedalaman yang ditetapkan bank. Selain itu, analisis tidak boleh hanya didasari oleh pertimbangan permohonan kredit tersebut.
Ini berarti ada suatu cara yang terstruktur, jelas dan objektif yang digunakan oleh analis kredit bank dalam menilai permohonan kredit nasabahnya. Dengan begitu, meskipun misalnya Anda tidak mempunyai hutang dan catatan kredit Anda pun baik, bisa saja permohonan kredit usaha Anda ditolak berdasarkan pertimbangan lain. Anda juga perlu mengetahui manfaat dan kekurangan pinjaman uang lewat KTA agar tidak salah pilih dan menyesal di kemudian hari.
Berbagai faktor bisa menjadi penyebabnya, contohnya karena analis menghitung potensi bisnisnya kecil. Jika bisnis Anda terhitung berpotensi kecil, maka bisa jadi kedepannya muncul kemungkinan kredit macet. Umumnya, bisnis dengan potensi kecil berkemungkinan besar menemui kegagalan saat membayar cicilan.
Jangan sepelekan kelengkapan persyaratan. Inilah hal pertama yang akan diperiksa analis kredit. Periksa kembali apakah Anda sudah memenuhi semua syarat dokumen. Jangan sampai ada yang terlupakan. Jangan sampai belum juga analis sampai ke tahap analisis, permohonan Anda sudah ditolak hanya karena kurang lengkapnya persyaratan.
Dalam banyak kasus, seringkali orang terkecoh dan menyepelekan dokumen nomor pokok wajib pajak (NPWP). Padahal, dokumen yang satu ini penting bagi bank guna mengecek kondisi keuangan Anda selaku pemohon kredit. Misalnya Anda hendak meminjam dalam jumlah besar tapi ternyata bermasalah dalam pelunasan pajak, maka pihak analis bisa jadi akan mengasumsikan hal yang sama dalam pelunasan kredit Anda kelak.
Apalagi karena syarat NPWP untuk permohonan kredit juga sudah diatur melalui Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor SE-06/PJ.23/1995 dan Surat Dirjen Pajak Nomor S-136/PJ.23/1995. Jadi, ingatlah untuk menyertakan NPWP Anda.
Selain NPWP, syarat lain seperti laporan keuangan juga kerap dianggap remeh. Laporan keuangan ini mencakup slip rekening Anda selama 3 bulan terakhir dan buku pemasukan-pengeluaran bisnis untuk pengusaha.
Analis memerlukan laporan keuangan dalam bentuk fisik sebagai bukti konkret untuk melakukan perhitungan secara cermat dan terstruktur. Dengan begitu, tentunya laporan ini sangat penting bagi analis untuk melakukan cross check terhadap kondisi keuangan pemohon.
Analis juga akan menerima laporan dalam bentuk sederhana seperti yang dimiliki oleh para pengusaha mikro. Yang penting, buatlah laporan tersebut dengan jujur. Sejatinya, berikan dengan sebenar-benarnya segala syarat yang diminta oleh pihak bank.
Analis dapat mendeteksi dengan mudah kebohongan pemohon, baik yang disengaja mau pun tidak. Analis tentunya bekerja dengan cermat dalam melakukan perhitungan sesuai prinsip analisis permohonan kredit. Oleh sebab itu, jika ditemukan satu saja kejanggalan oleh pihak analisis, permohonan pun akan langsung gagal.
Setidaknya, analis bank akan menerapkan prinsip 5C dan 5P.
Prinsip 5C meliputi:
Sedangkan Prinsip 5P mencakup:
Personality (Kepribadian)
Analis akan menelisik kepribadian pemohon, mencakup riwayat hidup dan hobi Anda. Jika misalnya hobi Anda ternyata berfoya-foya, maka besar kemungkinan aplikasi Anda akan ditolak.
Purpose (Tujuan)
Pihak bank juga akan menelusuri untuk apa Anda memerlukan pinjaman kredit tersebut. Misalnya jika Anda mencari KTA untuk membiayai uang muka KPR, maka bank bisa saja menolak permohonan tersebut karena selain peraturan kini melarangnya, risikonya pun teramat besar.
Prospect (Prospek/Potensi)
Prospek pendapatan pemohon pun akan diselidiki oleh bank. Misal, seorang pemohon mengajukan kredit saat perusahaan tempatnya bekerja sedang terlilit hutang. Jika demikian yang terjadi, permohonan tersebut kemungkinan besar akan ditolak.
Payment (Pembayaran)
Pemohon yang tidak terlibat cicilan di tempat lain akan lebih mungkin diterima ketimbang yang masih berkutat dengan angsuran lain, seperti bayar kendaraan. Bank juga akan memperhitungkan apakah pemohon bisa melunasi cicilannya hingga lunas.
Party (Golongan)
Analis bank akan menggolongkan pemohon berdasarkan data dan wawancara. Menurut modal, loyalitas dan karakternya, bank kemudian akan menentukan nilai kredit yang akan mereka setujui.
Contohnya, jika modal atau asetnya banyak, kemudian loyalitas untuk bayar cicilan lainnya terbilang tinggi, dan karakter orangnya bertanggung jawab, maka pemohon ini akan berpeluang besar memperoleh pinjaman sesuai dengan yang diajukannya.
Tentunya prinsip-prinsip ini merupakan rahasia intern dan tidak dijelaskan secara terang-terangan oleh pihak bank kepada pemohon. Ini juga dikarenakan cara kerja analis kredit tiap bank berbeda-beda.
Oleh sebab itu, bisa saja permohonan Anda ditolak oleh satu bank tapi diterima oleh bank lain. Padahal, persyaratannya sama. Karenanya, lengkapi persyaratan sesuai ketentuan. Tak ada salahnya, karena jika permohonan Anda ditolak di satu bank, Anda masih bisa mengajukannya ke bank lain.
Meski demikian, tetaplah cermat memilih bank. Perhatikan syarat dan ketentuan dari pinjamannya, terutama suku bunga dan masa kreditnya. Pilihlah yang paling cocok sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial Anda. Selamat mencoba.
Tahukah Anda? Analis kredit (credit analysis) punya cara kerja dan metode tersendiri yang digunakan untuk menilai permohonan pinjaman nasabah secara umum. Ada penilaian khusus yang digunakan sebagai tolok ukur untuk memeriksa permohonan kredit Anda.
Dalam buku yang berjudul Usaha Perbankan dalam Perspektif Hukum yang ditulis oleh Profesor Gunarto Suhardi, analisis permohonan kredit harus dibuat secara tertulis dengan bentuk, format, dan kedalaman yang ditetapkan bank. Selain itu, analisis tidak boleh hanya didasari oleh pertimbangan permohonan kredit tersebut.
Ini berarti ada suatu cara yang terstruktur, jelas dan objektif yang digunakan oleh analis kredit bank dalam menilai permohonan kredit nasabahnya. Dengan begitu, meskipun misalnya Anda tidak mempunyai hutang dan catatan kredit Anda pun baik, bisa saja permohonan kredit usaha Anda ditolak berdasarkan pertimbangan lain. Anda juga perlu mengetahui manfaat dan kekurangan pinjaman uang lewat KTA agar tidak salah pilih dan menyesal di kemudian hari.
Berbagai faktor bisa menjadi penyebabnya, contohnya karena analis menghitung potensi bisnisnya kecil. Jika bisnis Anda terhitung berpotensi kecil, maka bisa jadi kedepannya muncul kemungkinan kredit macet. Umumnya, bisnis dengan potensi kecil berkemungkinan besar menemui kegagalan saat membayar cicilan.
Jangan Sepelekan Syarat
Jangan sepelekan kelengkapan persyaratan. Inilah hal pertama yang akan diperiksa analis kredit. Periksa kembali apakah Anda sudah memenuhi semua syarat dokumen. Jangan sampai ada yang terlupakan. Jangan sampai belum juga analis sampai ke tahap analisis, permohonan Anda sudah ditolak hanya karena kurang lengkapnya persyaratan.
Dalam banyak kasus, seringkali orang terkecoh dan menyepelekan dokumen nomor pokok wajib pajak (NPWP). Padahal, dokumen yang satu ini penting bagi bank guna mengecek kondisi keuangan Anda selaku pemohon kredit. Misalnya Anda hendak meminjam dalam jumlah besar tapi ternyata bermasalah dalam pelunasan pajak, maka pihak analis bisa jadi akan mengasumsikan hal yang sama dalam pelunasan kredit Anda kelak.
Apalagi karena syarat NPWP untuk permohonan kredit juga sudah diatur melalui Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor SE-06/PJ.23/1995 dan Surat Dirjen Pajak Nomor S-136/PJ.23/1995. Jadi, ingatlah untuk menyertakan NPWP Anda.
Selain NPWP, syarat lain seperti laporan keuangan juga kerap dianggap remeh. Laporan keuangan ini mencakup slip rekening Anda selama 3 bulan terakhir dan buku pemasukan-pengeluaran bisnis untuk pengusaha.
Analis memerlukan laporan keuangan dalam bentuk fisik sebagai bukti konkret untuk melakukan perhitungan secara cermat dan terstruktur. Dengan begitu, tentunya laporan ini sangat penting bagi analis untuk melakukan cross check terhadap kondisi keuangan pemohon.
Analis juga akan menerima laporan dalam bentuk sederhana seperti yang dimiliki oleh para pengusaha mikro. Yang penting, buatlah laporan tersebut dengan jujur. Sejatinya, berikan dengan sebenar-benarnya segala syarat yang diminta oleh pihak bank.
Analis dapat mendeteksi dengan mudah kebohongan pemohon, baik yang disengaja mau pun tidak. Analis tentunya bekerja dengan cermat dalam melakukan perhitungan sesuai prinsip analisis permohonan kredit. Oleh sebab itu, jika ditemukan satu saja kejanggalan oleh pihak analisis, permohonan pun akan langsung gagal.
Prinsip Analisis
Setidaknya, analis bank akan menerapkan prinsip 5C dan 5P.
Prinsip 5C meliputi:
- Character (integritas Anda),
- Capacity (kemampuan dan arus kas Anda untuk membayar hutang),
- Capital (kekayaan pokok Anda),
- Collateral (aset Anda),
- Conditions (kondisi keseluruhan usaha Anda).
Sedangkan Prinsip 5P mencakup:
Personality (Kepribadian)
Analis akan menelisik kepribadian pemohon, mencakup riwayat hidup dan hobi Anda. Jika misalnya hobi Anda ternyata berfoya-foya, maka besar kemungkinan aplikasi Anda akan ditolak.
Purpose (Tujuan)
Pihak bank juga akan menelusuri untuk apa Anda memerlukan pinjaman kredit tersebut. Misalnya jika Anda mencari KTA untuk membiayai uang muka KPR, maka bank bisa saja menolak permohonan tersebut karena selain peraturan kini melarangnya, risikonya pun teramat besar.
Prospect (Prospek/Potensi)
Prospek pendapatan pemohon pun akan diselidiki oleh bank. Misal, seorang pemohon mengajukan kredit saat perusahaan tempatnya bekerja sedang terlilit hutang. Jika demikian yang terjadi, permohonan tersebut kemungkinan besar akan ditolak.
Payment (Pembayaran)
Pemohon yang tidak terlibat cicilan di tempat lain akan lebih mungkin diterima ketimbang yang masih berkutat dengan angsuran lain, seperti bayar kendaraan. Bank juga akan memperhitungkan apakah pemohon bisa melunasi cicilannya hingga lunas.
Party (Golongan)
Analis bank akan menggolongkan pemohon berdasarkan data dan wawancara. Menurut modal, loyalitas dan karakternya, bank kemudian akan menentukan nilai kredit yang akan mereka setujui.
Contohnya, jika modal atau asetnya banyak, kemudian loyalitas untuk bayar cicilan lainnya terbilang tinggi, dan karakter orangnya bertanggung jawab, maka pemohon ini akan berpeluang besar memperoleh pinjaman sesuai dengan yang diajukannya.
Tentunya prinsip-prinsip ini merupakan rahasia intern dan tidak dijelaskan secara terang-terangan oleh pihak bank kepada pemohon. Ini juga dikarenakan cara kerja analis kredit tiap bank berbeda-beda.
Oleh sebab itu, bisa saja permohonan Anda ditolak oleh satu bank tapi diterima oleh bank lain. Padahal, persyaratannya sama. Karenanya, lengkapi persyaratan sesuai ketentuan. Tak ada salahnya, karena jika permohonan Anda ditolak di satu bank, Anda masih bisa mengajukannya ke bank lain.
Meski demikian, tetaplah cermat memilih bank. Perhatikan syarat dan ketentuan dari pinjamannya, terutama suku bunga dan masa kreditnya. Pilihlah yang paling cocok sesuai kebutuhan dan kemampuan finansial Anda. Selamat mencoba.