Mengapa Kamu Harus Mulai Menulis Sekarang Juga (Atau Setidaknya Besok)
Menulis, ya menulis. Kegiatan yang sering dianggap sebagai pekerjaan rumah yang menjemukan oleh para pelajar, atau hobi yang menyenangkan bagi mereka yang sudah terinfeksi oleh virus kreativitas. Tapi, mengapa kamu perlu mulai menulis? Apakah hanya karena kamu bosan atau mungkin karena kamu sudah kehabisan episode drama Korea untuk ditonton?
1. Menulis Adalah Terapi
Pernah merasa seperti kucing yang terjebak dalam kotak Schrödinger? Kamu tidak tahu apakah kamu sedang stres atau tidak karena hidup terlalu rumit? Menulis bisa jadi jalan keluar. Menumpahkan pikiranmu ke atas kertas (atau layar) adalah cara terapi yang murah dan efektif. Ini seperti mengeluarkan monster dari lemari, tapi tanpa perlu membayar psikolog.
2. Kekuatan Immortalitas
Bayangkan ini: karya tulismu bisa bertahan lebih lama darimu sendiri. Tapi, jangan terlalu bersemangat, ini bukan tentang menjadi dewa atau sesuatu yang sepanas itu. Ini tentang meninggalkan jejak digital atau fisik yang bisa dibaca oleh generasi mendatang. Mereka mungkin akan bertanya, "Siapa orang gila ini yang menulis tentang menulis?"
3. Memperbaiki Otakmu
Menulis bukan hanya melepas emosi, tapi juga olahraga otak. Memikirkan ide, menyusun kalimat, memilih kata yang tepat - semua ini adalah senam kecil untuk neuron-neuronmu. Kamu mungkin tidak akan jadi Einstein, tapi setidaknya kamu bisa menjadi versi yang lebih pintar dari dirimu sendiri.
4. Bisa Jadi Cuan
Yap, kamu bisa menghasilkan uang dari menulis. Ada banyak situs yang mau membayar untuk artikelmu, mulai dari yang serius seperti jurnal ilmiah sampai yang lebih santai seperti blog perjalanan. Jika kamu beruntung dan pintar menjual kata-katamu, kamu bisa saja menjadi penulis lepas yang mendapatkan uang sambil berbaring di kasur.
5. Meningkatkan Empati
Dengan menulis, kamu belajar melihat dunia dari sudut pandang lain. Menulis tentang karakter yang berbeda membuatmu berpikir seperti mereka, memahami perasaan dan situasi mereka. Ini bisa menjadikanmu orang yang lebih baik, atau setidaknya, orang yang lebih sulit dikalahkan dalam debat.
Bagaimana Memulainya?
Menentukan Topik: Mulai dari apa yang kamu tahu atau apa yang sedang kamu pelajari. Tidak perlu sesuatu yang grand, bahkan cerita bagaimana kamu gagal memasak mie instan bisa menjadi bahan cerita yang menarik.
Latihan Konsisten: Menulis seperti mencuci tangan, semakin sering kamu lakukan, semakin baik. Buat jadwal, mungkin 10 menit setiap hari, untuk menulis apapun yang ada di pikiranmu.
Baca Banyak: Kamu tidak bisa menulis jika kamu tidak membaca. Semakin banyak kamu membaca, semakin banyak ide dan gaya penulisan yang bisa kamu adopsi.
Jangan Takut Salah: Menulis adalah tentang ekspresi, bukan tentang kesempurnaan. Edit nanti, tulis dulu.
Jadi, apakah kamu siap untuk menjadi penulis? Ingat, menulis adalah perjalanan panjang, tapi yang pasti, perjalanan ini akan penuh dengan kejutan, kebahagiaan, dan mungkin sedikit frustrasi. Tapi, semua itu adalah bagian dari proses menjadi manusia yang lebih kaya pengalaman dan lebih pandai bercerita.